Tuesday, April 19, 2011
Pengajaran Di Sebalik Kisah Tiga Pemuda Kusta, Botak Serta Buta
RASULULLAH SAW menceritakan, ada tiga orang daripada kaum Bani Israel. Seorang berpenyakit kusta, seorang berkepala botak dan seorang bermata buta. Lalu Allah hendak menguji mereka dengan mengutuskan malaikat.
Pertama, malaikat datang kepada orang yang berpenyakit kusta, lalu bertanya: “Apakah yang lebih engkau sukai? Orang itu menjawab: “Warna yang bagus, kulit yang elok dan hilang daripada diri saya penyakit yang menyebabkan orang banyak jijik melihat saya.”
Lalu malaikat membarutnya, maka hilanglah penyakitnya, diberi warna yang bagus dan kulit yang elok. Malaikat beratnya: “Apakah harta (kekayaan) yang lebih engkau sukai? Dia menjawab: Unta. Lalu dia diberi beberapa ekor unta betina yang sedang hamil. Malaikat berkata: Kiranya Allah memberi berkat kepada engkau berkenaan dengan pemberian itu.”
Kedua, malaikat itu datang kepada orang yang berkepala botak. Malaikat bertanya: “Apakah sesuatu yang lebih engkau sukai? Orang itu menjawab: Rambut yang bagus dan hilang daripada saya apa yang menyebabkan orang jijik melihat saya.”
Orang itu dibarut oleh malaikat, lalu hilang botaknya dan diberi rambut yang bagus. Malaikat bertanya: “Apakah harta (kekayaan) yang lebih engkau sukai? Dia menjawab: Sapi. Lalu dia diberi sapi betina yang sedang hamil. Malaikat berkata: Kiranya Allah memberi berkat kepada engkau berkenaan dengan sapi ini.”
Ketiga, malaikat itu datang kepada orang yang bermata buta. Malaikat itu bertanya: “Apakah sesuatu yang lebih engkau sukai? Orang itu menjawab: Supaya Allah mengembalikan penglihatan saya, sehingga saya dapat melihat orang banyak.”
Malaikat membarutnya lalu Allah mengembalikan penglihatan orang itu. Malaikat bertanya: “Apakah harta yang lebih engkau sukai? Dia menjawab: Kambing. Lalu dia diberi kambing yang hampir beranak.”
Maka berkembang biaklah unta dan sapi, sedang kambing sudah banyak anaknya. Maka untuk yang seorang mempunyai lembah penuh dengan unta. Dan yang seorang mempunyai lembah yang penuh sapi.
Kemudian, malaikat itu datang kembali kepada orang yang berpenyakit kusta dengan bentuk dan keadaan (menyedihkan). Dia berkata: “Saya seorang miskin, telah melintasi bukit dalam perjalanan saya. Maka tiadalah yang dapat menyampaikan (kepada tujuan saya) melainkan pertolongan Allah. Oleh itu, saya meminta kepada engkau dengan nama Allah yang telah memberi engkau warna yang bagus, kulit yang elok dan harta, iaitu unta memberi perbekalan untuk meneruskan perjalanan saya.”
Dia menjawab: “Banyak kewajipan yang mesti saya penuhi. Malaikat berkata: “Seakan-akan saya mengenal engkau. Bukankah engkau dulu seorang berpenyakit kusta, orang banyak jijik melihat engkau hidup miskin, lalu Allah memberi engkau. Dia menjawab: Saya hanyalah mewarisi harta ini turun menurun.”
Malaikat berkata: “Seandainya engkau berdusta, kiranya Allah akan mengembalikan engkau seperti mana keadaan engkau dulu.”
Dan malaikat itu datang pula kepada orang berpenyakit botak, dengan rupa dan keadaan (yang menyedihkan). Malaikat itu berkata kepadanya serupa dengan perkataan yang diucapkannya kepada orang tadi, jawapannya serupa dengan jawapan orang itu. Malaikat berkata: “Seandainya engkau berdusta, kiranya Allah menjadikan engkau kembali serupa dengan keadaan engkau dulu.”
Malaikat itu datang pula kepada orang yang dulunya bermata buta dan berkata: “Saya seorang miskin dalam perjalanan, telah melintasi bukit. Maka tiadalah yang dapat menyampaikan (kepada tujuan) pada hari ini, melainkan dengan pertolongan Allah. Kemudian kepada engkau saya meminta dengan nama Allah yang telah mengembalikan penglihatan engkau dan memberikan kambing, supaya saya dapat perbekalan untuk melanjutkan perjalanan saya.”
Orang itu menjawab: “Sesungguhnya saya dulu seorang buta, lalu Allah mengembalikan penglihatan saya. Sebab itu, ambillah seberapa engkau suka dan biarkanlah tinggal seberapa engkau suka. Demi Allah, saya tidak menaruh keberatan sedikit pun pada hari ini terhadap apa yang engkau ambil kerana Allah.”
Malaikat berkata: “Peliharalah hartamu, engkau hanya diuji dan engkau diredai, sedang dua orang kawanmu mendapat murka.”
Buku Pesona Didik Anak Cara Sunnah
Sumber: http://www.bharian.com.my/
Labels:
Kisah Tauladan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment