Menyakiti kaum Muslim dengan perilaku yang jahat, atau dengan kata bicara yang lucah dan kasar, begitu juga mengata-ngata nista serta memaki mereka adalah termasuk kelakuan yang buruk amat ditegah Islam. Ini adalah kerana perbuatan itu akan membawa kepada perselisihan dan permusuhan, sedangkan kedua-duanya adalah berdosa dalam pandangan Islam. Allah berfirman yang bermaksud:
“Mereka yang menyakiti orang-orang yang beriman, Lelaki mahupun wanita, terhadap sesuatu yang tidak mereka kerjakan, sungguh mereka memikul fitnah dan dosa yang nyata.” (Al-Ahzab: 58)
Allah berfirman lagi maksudnya:
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah segolongan kaum mengejek golongan kaum lain, yang kemungkinan mereka yang diejek itu adalah lebih baik dari golongan yang mengejek. Dan janganlah pula golongan wanita yang mengejek wanita yang lainnya, yang kemungkinan wanita yang diejek itu adalah lebih baik daripada wanita yang mengejek, dan janganlah kamu saling memaki dan membuat gelaran-gelaran buruk. Seburuk-buruk nama adalah fasik (jahat) sesudah beriman. Dan barang sesiapa yang tidak bertaubat, maka mereka termasuk orang-orang yang zalim (aniaya).” (Al-Hujurat: 11)
Allah berfirman lagi maksudnya:
“Dan janganlah kamu saling mengintip-ngintio dan memfitnah-fitnahi di antara satu dengan yang lain.” (Al-Hujurat: 12)
Sabda Rasulullah s.a.w. yang maksudnya:
“Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan oleh manusia lainnya atau dibiarkannya kerana takut akan kejahatannya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah hadis, Nabi s.a.w. telah bersabda, yang bermaksud:
“Hai hamba-hamba Allah! Sesungguhnya Allah akan menghapuskan semua kesalahan, kecuali orang yang sewenag-wenang menyatakan keburukan saudarnya, maka yang demikian itulah menjadi dosa yang kekal dan membawa binasa”
“Setiap orang Muslim bagi orang Muslim yang lainnya, diharamkan darahnya (tidak boleh membunuhnya).” (Riwayat Muslim)
Nabi s.a.w. bersabda lagi yang bermaksud:
“Seorang Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain, tidak boleh menganiayainya, menghinanya. Memadailah bagi seorang Muslim mendapat dosa, apabila dia menghina saudarnya yang Muslim." (Riwayat Muslim)
Sabdanya lagi yang bermaksud:
“Memaki orang Islam itu adalah fasik (berdosa) dan memeranginya (membunuhnya) adalah kafir.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Daripada Abu Hurairah r.a. katanya Pernah Rasulullah s.a.w. ditanya: Hai Rasulullah! Wanita si fulanah itu bangun malam bershalat dan pada siang harinya pula berpuasa, namun dia menyakiti tetangganya dengan kata bicarnay?. Nabi mengatakan: Tidak ada gunanya pada semua itu (selama dia menyakiti tetangganya), dia tergolong ahli neraka! (Riwayat Ibnu Hibban, Ahmad, Bazzar dan Hakim)
Dalam sebuah hadis Rasulullah s.aw. bersabda yang bermaksud:
“Sebutlah kebaikan-kebaikan orang yang mati di antara kamu, dan hindarilah dari berbicarakan keburukan-keburukan mereka!”
Rasulullah telah bersabda, maksudnya:
“Barangsiapa yang menuduh orang dengan tuduhan kafir, ataupun dia mengatakan: Hai musuh Allah! Padahal dia tidak begitu, melainkan hal itu kembali kepada orang tersebut (yang mengucapkan).” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Bercerita Rasulullah s.a.w., katanya: Pada malam saya diisra’kan saya melalui segolongan orang yang berkuku tembaga yang mencakar-cakarkan kukunya pada mukanya dan dadanya. Maka saya bertanya: Hai Jibril! Siapakah gerangan orang-orang ini? Jawab Jibril: Mereka inilah orang-orang yang memakan daging manusia (yakin mengata-nista orang), dan mencemarkan kehormatan orang (Riwayat Ahmad)
No comments:
Post a Comment