tutur katamu yang bersahaja
sederhana
karisma dan bijaksana
tidak lupa selalu ada senyum yang terukir indah
ada pancaran bahagia
ibu
ingin ku terjemahkan apa arti kerut,
dalam hias diri di wajahmu
apa arti pancaran mata itu
yang telah mengajarkan kami banyak hal
mengajarkan pada kami,
tentang hidup dan kehidupan
tentang cinta dan keikhlasan
ibu
ingin ku urai apa arti siluet putih
dalam hias diri di rambutmu
inikah umur yang mulai menua?
atau berat beban hidup yang coba kau rayu,
dengan kelembutan dan keteguhan hatimu
ibu
izinkan aku tidur di pangkuanmu
merasakan tangan lembut
membelai rambut ikalku yang sedikit panjang
yang pandai menghadirkan bahagia dan kehangatan
ibu
kakimu yang penuh debu, penuh lumpur
penuh guratan hitam kehidupan
tak terbayangkan
entah betapa berat beban hidup
berapa jauh beban perjalanan yang harus kau lalui
entah berapa banyak air mata yang telah tumpah
meski kau coba sembunyikan dalam senyum sumringah
ibu
izinkan kubasuh kakimu dengan air mata bahagia
izinkan kubasuh kakimu dengan do’a-do’a dari surga
ibu
dalam dawai rinai hujan
ku kirimkan salam rindu untukmu
salam air mata sejuta bahagia
salam kasih sayang tiada tara
ibu
izinkan ku bersimpuh memelas maaf dan ridha dari mu
mencium wangi surga…
wangi bunga arar di petala jingga
Oleh: Salleum Sami
http://www.dakwatuna.com/
No comments:
Post a Comment